Bagian terbaik dari menjadi seorang kakak adalah melihat adik kecilnya tumbuh dengan baik. Lihat dia, dia bukan lagi adik kecil yang dulu bisa kugendong dengan mudah di pundakku saat menonton pertunjukan topeng ireng di lapangan desa. Dia telah tumbuh menjadi gadis cantik yang cemerlang. Lihat? Bahkan dia sudah pintar berdandan. Bibir dan pipinya bersemu merah muda. Tapi kau tahu apa yang paling membuatnya terlihat begitu manis? Gigi kelinci dan lesung pipi yang muncul saat ia tersenyum dan tertawa. Persis seperti punyaku. Aih, sudah kubilang kan, dia benar-benar adik perempuanku. Aku tak bisa berhenti tersenyum lebar setiap melihatnya melintas. Jas putihnya melambai tertiup angin karena biasanya ia berjalan agak tergesa. Kacamatanya melorot karena hidungnya pesek, sama seperti hidungku. Kadang-kadang keningnya berkerut. Hmm, praktik kerja langsung di rumah sakit sungguhan agaknya cukup membuatnya pusing dan lelah, eh? Itulah kenapa aku selalu menunggunya disini. Tak ada yang bisa kula...
when life gives you internet, take it and make a free blog!