Ini cerita pendek alias cerpen yang aku buat kelas 7, dan dimuat di Spenada Magazine, majalah sekolahku. Maklum ya kalau masih acakadut jelek. Kan amatir...
***
Aku melangkah pasti menuju kelas 8 d. Disana ada Kak Viska, kakak yang aku kenal baik lewat facebook atau biasa disebut FB.
Aku
memang belum pernah bertemu langsung dengan Kak Viska. Tapi dari
pengamatanku selama ini lewat FB, komentar atau status Kak Viska selalu
sopan tapi kocak. Dan sepertinya Kak Viska juga baik. Semalam, aku dan
Kak Viska saling mengirim pesan dinding. Kak Viska bilang, dia akan
mentraktirku mie ayam karena dia mendapat honor dari sebuah majalah,
artikelnya dimuat. Aku senang saja diajak makan gratis. Tapi, kata Kak
Viska aku harus menemuinya dulu di kelas 8 d.
“Kak, tolong panggilkan Kak Viska,” ujarku setelah sampai di depan kelas 8 d.
Kakak laki-laki di depanku mengernyitkan dahi, “Siapa?”
“Kak Viska,” ulangku.
“Mana ada yang namanya Viska disini,” kata kakak itu kemudian.
“Hah?” aku ikut mengernyitkan dahi.
“Beneran.
Cek aja sendiri kalau nggak percaya. Nggak ada satu pun kelas 8 yang
namanya Viska. Emangnya ada apa, Dek?” Tanya kakak itu.
“Kak Viska
ngajak aku makan mie ayam. Dia bilang dia kelas 8 d. Masa nggak ada,
sih? Nama FB-nya Reviska Sekar Dipta Luphie, tau nggak?” aku mengecek
lagi. Bohong ah, kalau kakak ini bilang tidak ada. Jelas-jelas Kak Viska
bilang dia kelas 8 d di SMP Citra, kok.
“Hah? Luphie apa?” Kakak itu mengernyitkan dahi lagi. Alisnya bertemu.
“Hadduoh… Kakak kelas 8 apa, sih?” tanyaku mulai agak geregetan.
“Aku
8 d, Dek. Bener, nggak ada yang namanya Revi-Revi Viska disini. Nggak
percaya? Cek sendiri, deh!” Kakak itu mempersilahkan aku masuk ke dalam
kelas 8 d. Bukannya masuk, aku malah pamitan pada kakak itu. Aku
mengeluarkan HP-ku. Dan… Aku membuka FB. Kucari nama Kak Viska. Ketemu!
Aku segera mengirim pesan dinding ke Kak Viska.
Kak, aku sudah
di depan kelas kakak.. Tapi temen kakak bilang, nggak ada yang namanya
Viska di kelas 8… Jadi nggak nih, makan-makannya???
Setelah
mengirim pesan dinding, aku baru berpikiran. Memangnya Kak Viska ada
pikiran membuka FB sepulang sekolah begini? Ah! Masa bodoh! Aku segera
menuju warung mie ayam dan menunggu Kak Viska disana. Aku masih membuka
FB lewat HP. Aku menunggu balasan Kak Viska.
5 menit…
10 menit…
20 menit…
Aku masih menunggu Kak Viska. Eh, ada pemberitahuan 1! Ternyata Kak Viska mengirimkan pesan dinding ke aku juga. Bunyinya
Iya, Dek… Kakak udah ada di warung mie ayam Bu Lisa. Dek Echa dimana?
Aku
membelalak. Kak Viska bilang, dia sudah ada di warung mie ayam Bu Lisa.
Padahal aku juga sedang duduk di bangku warung makan Bu Lisa. Dan…
Tidak ada perempuan SMP Citra disini. Hanya ada aku, Bu Lisa, dan 4 anak
SMA. Aku merinding.
Kak Viska jangan bercanda, ah. Aku udah di warung Bu Lisa. Nggak ada Kak Viska disini…
Selanjutnya
aku segera melesat ke ruang BK. Entah apa yang sedang kupikirkan, tapi
kakiku berarah menuju ruang BK. Setelah mengucap salam, aku menceritakan
semua kejanggalan Kak Viska pada guru BK, Bu Silvy.
“Echa,” ujar
Bu Silvy setelah menghela napas panjang, “Bu Silvy sudah menjadi guru BK
disini selama lebih dari 7 tahun. Bu Silvy juga mengenal banyak murid
Bu Silvy selama 7 tahun itu. Dan salah satunya adalah Viska yang kamu
ceritakan tadi. Dia murid paling menonjol 7 tahun lalu, saat Bu Silvy
pertama kali bekerja disini. Tapi, 2 hari menjelang tes kenaikan kelas,
dia meninggal tertabrak mobil di depan sekolah ini…”
“Nggak……” aku menggelengkan kepala tidak percaya,”Lalu siapa di balik nama FB Kak Viska???”
Bu Silvy angkat bahu. Aku membuka FB lagi lewat HP. Kucari
nama Kak Viska di pencarian. Tidak ada! Kulihat dindingku. Tidak ada
pesan dinding sama sekali dari siapa pun! Aku sudah gila, ya?!
Nggak
mungkin…” Aku berlari keluar dari ruang BK. Aku segera menyeberang
jalan untuk menyegat angkot dan pulang. Bu Silvy mengejarku dari
belakang sambil terus memanggil namaku.
Tak kusadari ada sepeda
motor melaju kencang dari arah kanan. Aku sudah tak sempat untuk
berteriak lagi. Dunia seperti berputar dan dadaku sesak seperti
tertindih batu besar.
Gelap, mataku tak bisa dibuka lagi.
*****
Komentar
Posting Komentar