Langsung ke konten utama

bye, 2021. hello, 2022!

 2021 comes to its very last day. now that I'm here, I think it's good to write my mind down. mari meluangkan waktu sejenak untuk merangkul pikiran dan perasaanmu tentang setaun kemarin.


2021 is not your typical year passed by. It was hard for you, and so was it for everybody else.
seenggaknya udah hampir setaun berhadapan dengan pandemi, rupanya nggak membuat 2021 jadi lebih mudah. kamu yg masih merangkak-rangkak beranjak dari 2020 dan segala hal yang memaksa semua orang menjalani hidup dengan cara yg sama sekali nggak pernah dibayangkan sebelumnya, ternyata masih harus terus menerima kejutan demi kejutan di 2021.

banyak hal berubah dalam setaun.
belum juga bener-bener selesai dengan duka setelah kepergian Romoyai, awal 2021 dibuka dengan duka lain: Mbah Kakung kapundhut di rumah, dalam pelukan Mbah Putri dan dikelilingi seluruh keluarga.
lalu setelah drama panjang perskripsian, akhirnya kamu lulus juga. kamu resmi jadi sarjana pengangguran. 
lalu ramadhan dan lebaran taun ini bukan pertama kalinya dijalani dalam suasana pandemi. seenggaknya nggak semencekam taun sebelumnya. kamu, begitu juga orang lain, udah mulai terbiasa.

ketika semua pelan-pelan terlihat seperti sudah membaik, lalu tiba-tiba lonjakan pandemi kembali terjadi di pertengahan tahun. bahkan rasanya makin dekat. selalu waswas dan khawatir waktu keluarga atau teman berkabar "aku positif," kehilangan orang-orang terkasih, ruang gerak yang jauh menyempit, rencana-rencana yang harus ditunda bahkan dibatalkan, kesempatan yang hilang, orang-orang yang datang dan pergi, semuanya seperti terjadi berturut-turut. kamu kayak nggak diberi waktu untuk menyelesaikan satu demi satu kehilanganmu sampai tuntas, karena kabar duka itu kembali datang, datang lagi, dan nggak ada yang bisa kamu lakukan selain mengirim doa dari jauh. duka dan kesedihan yang menumpuk, seperti menggantung di langit-langit kamar. mau nggak mau, kamu akan kembali melihatnya saat rebah menjelang tidur. membuatmu menutup hari dengan berat dan khawatir, "besok ada kabar apa lagi, ya Allah.."

beberapa bulan yang kelabu, kamu nggak bisa menghindar dari serentetan kabar duka. mereka ada dimana-mana: di grup wa, di status temen-temen dan keluarga, di timeline twitter, di ruang makan, di majelis, di tv, bahkan di warung sayur, di jalan-jalan.
kamu ingat kamu sampai nggak sanggup nderes di maqbarah lagi karena dalam sehari, kamu bisa liat 2-3 jenazah dikebumikan. kamu kira cuma kejadian sekali itu aja. tapi ternyata enggak, mobil ambulans terus datang dan pergi sampai kamu nggak sanggup lagi duduk disana, menyaksikan peti-peti kayu diangkut orang-orang bermasker, tangis yang tertahan, pemakaman yang berjalan terlampau cepat: sudah ada jenazah lain yg mengantre.
bener-bener mimpi buruk.

lalu, dengan kesabaran semua orang, awan kelabu itu pelan-pelan hilang. sedikit-sedikit, kamu kembali berani berencana. sedikit-sedikit, orang-orang kembali berani saling mengunjungi, saling bertemu, saling menguatkan untuk berani memulai kembali apa yang sebelumnya sempet berhenti. anak-anak kembali sekolah, bapak ibu kembali berangkat kerja, keluarga saling berkunjung, temen-temen merencanakan pertemuan.
yah, it eventually is getting better.
sedikit-sedikit. seenggaknya semua orang punya harapan yg sama.

nggak cuma soal pandemi, 2021 penuh dengan kejutan yang rupa-rupa warnanya. peralihan dari kuliah-kerja (dan kamu pun masih belum kerja juga sampe sekarang), quarter life crisis, bahkan kamu mulai membuka diri pada kesempatan-kesempatan yang sama sekali baru.

setelah semua yang terjadi dan kamu alami setaun kemarin, sekarang, malam ini, kamu berdiri di balkon kamar melihat parade kembang api dari jauh. sehat dan utuh.

liat kembang api dari jauh rasanya magical banget. it's funny how some distance makes everything seem small.
kembang api yang gede dan suaranya menggelegar itu, kalo diliat dari jauh cuma kayak pretekan korek jres. ya sama. di titik ini, ketika kamu coba inget dan bayangin semua masalah dan apa-apa yang kamu lewati kemaren-kemaren kayak, they seem so far. and small. yet beautiful.

yang dulu sampe bikin kamu nangis-nangis, puyeng, galau, sampe pengen nyerah dan berhenti, ternyata semuanya bisa terlewati. nggak gampang emang. kamu juga masih melakukan kesalahan disana-sini. dan itu nggak papa. poinnya adalah kamu udah melewatinya dan dalam prosesnya kamu banyak belajar.

pertempuran apapun yang kamu lewatin kemarin: melawan duka, insecurites, ketidakpastian, hal-hal baru yang asing, walaupun keliatannya nggak mungkin, seberat dan seaneh apapun 2021, nyatanya semua berhasil terlewati. entah berjalan baik atau enggak, entah di prosesnya kamu belum all out semaksimal yang kamu bisa, berhasil nggak berhasil, you can pass it out alive. segitu aja udah luar biasa banget, nggak sih?

salah satu hal yg kamu pelajari di 2021: kamu mulai mengurangi "semangat!! semangat!!" dan sedikit-sedikit menggantinya dengan "keep going, keep going!"
nggak perlu membebani diri untuk selalu bisa ngelakuin apa-apa dengan semangat. semangat terus ya capek.  you just have to keep going. either it's hard, difficult, even impossible, just keep going. you will eventually get to the finish line.

kemarin sore, kamu mengakhiri 2021 dengan potong rambut. sendiri. jadinya? ya seperti biasa, berantakan: panjangnya nggak sama, yang kanan lebih pendek dari yang kiri, dan poninya kependekan.
sama berantakannya kayak rencana-rencana dan hatimu (yang udah sekuat mungkin kamu gapapain, tapi ternyata tetep berantakan juga).
tapi gapapa.
setiap potong rambut sendiri juga mesti hasilnya kaya gini kan, berantakan. toh rambutmu bakal tumbuh lagi, lama-lama mereka akan panjang lagi, dan kalau saatnya tiba, kamu bisa benerin rambutmu lagi. atau mungkin, kamu potong berantakan lagi. gapapa. lagian kamu juga masih cantik walaupun rambutmu berantakan. haha.

ya kaya gitu 2021. mau berantakannya kaya apa, kamu selalu punya kesempatan buat membenahinya lagi pelan-pelan. dan seberantakan apapun, rencana-rencana dan hatimu itu nggak mendefinisikan dirimu. maksudnya, kamu tetep kamu, seorang yasmin yang utuh dengan segala yang kamu rasakan, pikirkan, dan usahakan. kamu tetep yasmin yang mau bagaimanapun, aku tetep sayang dan bangga sama kamu.
jangan berhenti berproses ya, yas.

emang nggak ada jaminan 2022 bakal lebih mudah. nggak ada jaminan taun depan bakal memenuhi ekspektasimu. ya gapapa. bukannya setiap taun pasti kayak gitu? akan ada momen-momen bahagia dan seneng ngakak-ngakak, pasti juga ada momen kamu nangis malem-malem di bantal tanpa ada orang lain yang tau. ada waktunya kamu dikelilingi orang-orang tersayangmu dalam kondisi sehat bugar, ada juga waktunya kamu sendirian di kamar merasa kesepian dan kesakitan. ada waktunya kamu berkabar di grup wa dengan senyum terkembang, ada juga waktunya kamu membaca chat dengan mata berkaca-kaca dan tangis yang siap tumpah. nggak papa.

seseorang pernah bilang, setahun itu bukan waktu yang pendek, tapi kalau dijalani ya nggak lama-lama banget. banyak hal bisa terjadi dalam setahun. nggak papa. bisa buat menguji banyak hal.

yah~
kalau 2022 harus diawali dengan sebuah doa, kupikir aku nggak akan minta yg muluk-muluk sama Allah. aku masih hidup, sehat, dan utuh sampai saat ini aja udah saking baiknya Allah.
jadi ya Allah, apapun yang Engkau siapkan buat saya, keluarga saya, guru-guru, teman-teman, dan orang-orang terkasih saya, saya yakin itu yang terbaik. tolong limpahi kami dengan nikmat iman, kuat, sabar, dan ikhlas, atas apa-apa yang Engkau pilihkan untuk kami jalani.

2022, maju sini.
aku nggak takut. aku punya Allah.
ALLAHU AKBAR!!

Komentar