Langsung ke konten utama

Valentine Day ?

Sudah masuk bulan Februari, ya ?

Apa yg pertama kali ada di pikiran kalian ? Hari Valentine ? Coklat ? Cinta ?

Bah.

Jujur, di pikiran saya adanya Try Out. Bener lho ini, sampek kepusingan sendiri mikirnya. Doanya aja, ya, temen-temen semua, moga-moga TOnya lancar, dapet hasil yg maksimal. Aamiin.


Eh ? Tadi sampek mana, ya?

Oh iya. Jadi gini, nih. Ini kan udah masuk bulan Februari, sebentar lagi bakalan ketemu sama yang namanya Hari Valentine. Mungkin sebagian udah tau dan sebagian belum tau hukum ikut merayakan hari tersebut. Eits, ini saya tulis dari sudut pandang Islam, lho ya..

Sebelumnya, mari kita kenalan dulu sama sejarah Hari Valentine ini. Dulu, sekitar abad ke 3, sering dilaksanakan festival Lupercalia yg diadakan sekitar tanggal 13 - 18 Februari di Kerajaan Romawi. Festival ini diawali dengan dilakukannya upacara persembahan untuk dewi cinta, Juno Februata. Pada tanggal 14 Februari diadakan semacam permainan dimana para pemuda mengundi nama gadis yg berasal dari dalam kota di sebuah kotak kaca. Nama gadis yg keluarlah yg akan menjadi pasangannya selama setahun. Sebenarnya, ini hanya untuk hiburan. Tapi nggak jarang ada yang saling jatuh cinta dan akhirnya menikah.

Ketika Romawi mengalami peperangan, Kaisar Claudius II memerintahkan para pria dan pemuda untuk ikut turun ke medan perang. Namun kebanyakan dari mereka enggan karena harus meninggalkan kekasih dan keluarga. Maka Kaisar Claudius II membuat peraturan baru untuk membatalkan semua pertunangan dan pernikahan di Romawi. Jelas saja banyak yang tidak setuju. Termasuk seorang pastor bernama Valentino, yg dengan nekat tetap melakukan pernikahan walaupun secara sembunyi-sembunyi. Ketika Kasiar Cladius II tau, ia menghukum Valentino dengan memenggal kepalanya, tepat tanggal 14 Februari 270 M. Sejak saat itu, festival Lupercalia pun digunakan sebagai penghormatan kepada Pastor Valentino, dan dijadikan sebagai Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine.

Naah itu dia sejarah Hari Valentine yg saya ketahui dari berbagai sumber. Lumayan untuk sekedar menambah wawasan, kan?

Nowadays, Hari Valentine sarat dengan pemberian coklat, pemberian kado, pernyataan cinta, bermesraan, dan toko-toko di jalan tiba-tiba memasang pernak-pernik pink 'nyentreng' ikut menyemarakkan kedatangan Hari Valentine.

Apa kita sebagai seorang muslim pantas ikut melakukannya? Jawabannya : NO!

Sebelum kalian pikir saya terlalu kolot dan alay dalam berpendapat dengan mengatakan "NO!", mangga dibaca alasannya dulu...

Hari Valentine dan segala tradisi di dalamnya merupakan bagian dari kepercayaan umat Kristen dan Katholik, atau sebut saja Nasrani. Sudah jelas juga kan, dari sejarah awal sampai akhir semua berkaitan dengan agama Nasrani. Jika kita ikut merayakan dan menyambut kedatangannya, itu artinya kita juga ikut meyakini kepercayaan orang-orang Nasrani. Jadi, untuk apa lagi ikut merayakan? Rasulullah juga pernah bersabda, barang siapa mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk dalam kaum tersebut. Nah lho?

Sudah berapa jauhkah kita melangkah ikut mengagungkan Hari Valentine? Sekarang sudah saatnya kita ingat dan sadar agar tidak terperosok terlalu jauh. Kita nggak perlu iri dan cemburu pada tradisi dan pesta hura-hura memperingati hari kasih sayang dari agama lain, bukankah Allah itu Ar Rohman dan Ar Rohim? Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Bukan hanya sehari dalam setahun, bukan juga dibungkus dengan hawa nafsu. Tapi, jelas pengertian kasih sayang dalam Islam lebih luaaas dari itu.

Agama Islam kan mengajari kita untuk saling menyayangi dan mempererat tali silaturahmi.Bukan hanya sejam dalam sehari, atau sehari dalam sebulan, atau sebulan dalam setahun. Tetapi SETIAP HARI. Bahkan kita tak perlu menunggu tanggal 14 Februari. Islam kurang enak gimana, coba? :)

Oh iya, for your information, pada tanggal 14 Februari 1492 M, terjadi keruntuhan Kerajaan Islam di Spanyol :|

Naah, itulah sejarah dan ngobrol-ngobrol singkat soal Valentine Day. Intinya sih, sebagai seorang muslim, tidak sepantasnya kita ikut merayakan 14 Februari sebagai Hari Kasih Sayang. Kalau mau mengasihi, menyayangi, dan mempererat silaturahmi, Islam juga punya hari kasih sayang sendiri kok. Mau tau kapan? SETIAP HARI ! :D

Nb : mohon maaf jika ada kesalahan info, mohon pembetulan, kritik, dan sarannya yaa. Afwan, syukron ^^

Komentar